WhatsApp Image 2025-03-31 at 05.07.20

TALKSHOW; TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA 2025

BEKASI – Acara Talkshow; Toleransi Antarumat Beragama dibuka dengan Pembacaan ayat suci Al Quran surat Al Kafirun ayat 6, setelah itu Laporan Ketua Pelaksana; Kezia Amelia Tarigan, sambutan oleh Ketua Osis; Athallah Wira Satya dan sambutan Kepala SMAN 1 Bekasi sekaligus Pembukaan; Drs. Anung Edy Purwanto, M.Pd.

Sesi talkshow oleh narasumber dari tiap agama:

Pak Drs. Mansyur, M.Pd : Islam itu artinya berserah diri. Toleransi itu artinya bisa hidup secara berdampingan. Islam itu tidak menutup toleransi, Islam itu dari zaman Rasul sudah berdampingan dengan agama-agama lain

Pak Sukiman, M.Pd.B : Agama Buddha itu berasal dari India/Nepal oleh (gatau siapa namanya intinya julukannya Buddha). Buddha mengajarkan yang namanya Dharma atau kebaikan. Beragama juga bukan hanya tahu isi kitab suci, akan tetapi harus dipraktikkan.

Pak I NyomanSuranta, S.Pd.H : Agama Hindu juga berasal dari India sama seperti Buddha. di indonesia berkembang mulai dari Kalimantan, Jawa kemudian Bali.

Pak Edi Mardogo, S.Ag : Arti Kristen adalah orang yang mempunyai sifat-sifat seperti Kristus. Kristus mengajarkan cintah kasih (kasihilah dirimu dan orang lain tanpa memandang apapun).

Ibu Caritas Dhadu Murdaningsih : keyakinan-keyakinan anutan sebagian besar umat yang memuliakan para uskup selaku rohaniwan tertinggi dalam agama Kristen, dan penerimaan syahadat Nikea

Sesi pertanyaan dibuka dengan pertanyaan dari seorang siswi mengenai cara menjaga kerukunan tanpa merendahkan agama sendiri yang dijawab secara bergiliran oleh narasumber dengan konklusi seperti ini

Menjaga kerukunan antarumat beragama adalah tanggung jawab kita semua. Untuk mencapainya, kita perlu menghargai perbedaan dan memahami bahwa setiap agama memiliki keunikan tersendiri. Jangan memaksakan keyakinan kita kepada orang lain, karena agama adalah pilihan hati yang harus dihormati. Fokuslah pada nilai-nilai universal seperti cinta kasih dan kedamaian, yang menjadi fondasi persatuan. Jaga etika dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang sopan dan menghormati keyakinan orang lain. Terakhir, kuatkan identitas agama kita sendiri agar kita bisa berinteraksi dengan percaya diri tanpa merasa terancam oleh perbedaan. Dengan cara ini, kita bisa hidup rukun tanpa merendahkan agama sendiri atau agama orang lain, serta menjadi contoh perdamaian di tengah masyarakat yang majemuk.

Kemudian, Acara dilanjutkan dengan pembagian Doorprize oleh panitia dan diakhiri dengan penutupan oleh MC.

-Jundi Miftah-